Efektivitas Lama Perendaman Basis Gigi Tiruan Resin Akrilik Polimerisasi Panas pada Ekstrak Kulit Buah Alpukat (Persea Americana) dalam Menurunkan Jumlah Staphylococcus aureus
Abstract
Background: Denture stomatitis can be prevented by cleaning dentures regularly. Denture cleaning solutions made from natural ingredients are still being developed, one of which is avocado peel which is known to have anti-bacterial properties. Previous studies have shown that immersion time can affect the effectiveness of extracts. This study aims to determine the effectiveness of the immersion time of hot polymerized acrylic resin in avocado peel extract 80% between 5 and 15 minutes of immersion time in reducing the number of Staphylococcus aureus bacteria.
Methods: This study used a laboratory experimental design with a posttest only control group design using 24 samples consisting of 4 groups, each of which was repeated 6 times. Acrylic plates were contaminated with Staphylococcus aureus, then immersion in avocado peel extract in the 5-minute and 15-minute treatment groups and the positive control group (denture cleanser) and the negative control group (aquadest). Then, dilution, spreading, and counting of bacteria was carried out on Mueller Hinton Agar (MHA) media.
Results: Data were analyzed using non-parametric tests because it was known that the data were not normally distributed and were not homogeneous. The LSD post hoc test showed that there was a significant difference between the avocado peel extract treatment group and the negative control group.
Discussion: The reduced number of Staphylococcus aureus bacterial colonies is caused by the antibacterial mechanism of secondary metabolites contained in avocado peel extract.
Conclusion: Avocado peel extract can reduce the number of Staphylococcus aureus with the most effective soaking time, which is 15 minutes.
Latar belakang: Pencegahan denture stomatitis dapat dilakukan dengan cara pembersihan gigi tiruan secara rutin. Larutan pembersih gigi tiruan berbahan alami masih terus dikembangkan, salah satunya adalah dengan kulit buah alpukat yang diketahui memiliki daya anti bakteri. Penelitian sebelumnya menununjukan bahwa waktu perendaman dapat mempengaruhi efektifias kerja ekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas lama perendaman resin akrilik polimerisasi panas pada ekstrak kulit buah alpukat 80% antara waktu perendaman 5 dan 15 menit dalam menurunkan jumlah bakteri Staphylococcus aureus.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian posttest only control group design dengan 24 sampel yang terdiri dari 4 kelompok yang masing-masing dilakukan pengulangan sebanyak 6 kali. Lempeng akrilik dikontaminasi dengan Staphylococcus aureus, lalu direndam dalam ekstrak kulit buah alpukat pada kelompok perlakuan 5 dan 15 menit dan pada kelompok kontrol positif (denture cleanser) serta pada kelompok kontrol negatif (akuades). Kemudian dilakukan pengenceran, spreading dan penghitungan bakteri pada media Mueller Hinton Agar (MHA).
Hasil: Data dianalisis dengan menggunaakan uji non parametrik karena diketahui data tidak terdistribui normal dan tidak homogen. Perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan ekstrak kulit buah alpukat dengan kelompok kontrol negatif dilihat dari uji Uji post hoc LSD.
Pembahasan: Berkurangnya jumlah koloni bakteri Staphylococcus aureus disebabkan oleh mekanisme antibakteri dari senyawa yang terkandung dalam ekstrak kulit buah alpukat.
Simpulan: Ekstak kulit buah alpukat dapat menurunkan jumlah Staphylococcus aureus dengan waktu perendaman yang paling efektif, yaitu 15 menit.