Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) 75% dengan Natrium Hipoklorida (NaOCl) 2.5% terhadap Bakteri Enterococcus faecalis: Studi In-Vitro

  • Rudy Tantra Gunawan Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Putu Ratna Kusumadewi Giri Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • I Gusti Agung Dyah Ambarawati Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Keywords: Ekstrak, daun kemangi (Ocimum sanctum L.), Enterococcus faecalis, maserasi, daya hambat

Abstract

Background: Increase in bacterial resistance intracanal medicaments and side effects of chemical irrigants has led to the search for alternative herbal irrigants. This research was performed to evaluate the antimicrobial effects of 75% Basil Leave's Extract (Ocimum sanctum L.) and compare it to 2.5% NaOCl.

Method: This in-vitro experimental study used Post Test Only Control Group Design. Basil leave extract created by maceration method with 96% ethanol, which then made into 75% in concentration. The research then continued with the evaluation and comparison of antimicrobial effects between 75% basil leave extract and 2.5% NaOCl, with 2% Chlorhexidine as positive control and 96% ethanol as the negative control. Petry disc incubated for 24 hours, and then the measurement of the inhibition zone is done. the measurement then analysed statistically with normality test, homogeneity test, and comparative test.

Result: The mean of inhibition zone of basil leave extract is 7.83 mm, and 9.17 mm for 2.5% NaOCl. 20.83 mm of inhibition zone diameter found in positive control and no inhibition zone to be found in the negative control. Based on the mean of the inhibition zones, 2.5% NaOCl have a better antimicrobial effect compared to 75% basil leave extract.

Conclusion: In conclusion, basil leave extract can inhibit the growth of Enterococcus faecalis in the concentration of 75% and there's no significant difference between antimicrobial effects of 75% basil leave extract and 2.5% NaOCl.

 

Latar Belakang: Meningkatnya resistensi bakteri terhadap medikamen intrakanal dan efek samping dari bahan irigasi saluran akar menyebabkan bahan herbal sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar mulai dikembangkan.

Tujuan: Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas antimikroba ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) 75% terhadap bakteri Enterococcus faecalis dan membandingkannya dengan bahan irigasi saluran akar NaOCl 2.5%.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik in-vitro dengan rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Ekstrak daun kemangi dibuat dengan metode maserasi, kemudian dijadikan konsentrasi 75%. Penelitian dilanjutkan dengan melakukan uji daya hambat ekstrak daun kemangi 75% dan NaOCl 2,5%, dengan chlorhexidine 2% sebagai kontrol positif dan ethanol 96% sebagai kontrol negatif. Cawan petri diinkubasi selama 24 jam, lalu dilakukan pengukuran diameter zona hambat. Hasil pengukuran kemudian dianalisis secara statistik dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbandingan.

Hasil: Hasil dari penelitian adalah didapatkan rata-rata diameter zona hambat dari ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 75% adalah 7,83 mm dan 9,17 mm dari NaOCl 2,5%. Pada variabel kontrol, ditemukan diameter zona hambat sebesar 20,83 mm pada kontrol positif dan tidak terdapat zona hambat pada kontrol negatif. Berdasarkan data rata-rata zona hambat tersebut dapat dilihat bahwa NaOCl 2,5% memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak daun kemangi dengan konsentrasi 75%.

Kesimpulan: Disimpulkan bahwa ekstrak daun kemangi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis dalam konsentrasi 75% secara in-vitro dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara daya antimikroba dari ekstrak daun kemangi 75% dan NaOCl 2,5%.

Author Biographies

Rudy Tantra Gunawan, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Putu Ratna Kusumadewi Giri, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

I Gusti Agung Dyah Ambarawati, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published
2023-08-14
Section
Original Article