Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Ethanol Bunga Etlingera Elatior (Kecicang) 40% dengan Naocl 2,5% Terhadap Bakteri Enterococcus Faecalis Secara In Vitro
Abstract
Background: Kecicang is a type of vegetations/plants that can be found in the island of Bali. Clinically tested, it contains phytochemical compounds which have potencies, such as, antibacterial, antioxidant and anti-inflammatory properties.
Aim: The purpose of this study was to determine the comparison of the inhibitory strength between the 40% concentration of kecicang flowers extract with 2.5% NaOCl against Enterococcus faecalis.
Method: Kecicang extract was made by maceration method, followed by the inhibition test which was carried out using Agar Disk Diffusion method. Furthermore, each test solution was measured according to the inhibition diameter zone. Finally, the data are analyzed using SPSS for Windows. Result: The Kruskal-Wallis statistical test showed a p-value <0.05 so that it interpreted a significant difference between the test solutions, and it was found that the ethanol extract of Etlingera elatior (kecicang) flowers did not produce inhibitory properties against Enterococcus faecalis (0 mm).
Conclusion: It was concluded that based on this experimental research, 40% ethanol extract of Etlingera elatior flowers did not produce inhibitory properties against Enterococcus faecalis. It could be seen from the absence of the clear zone (inhibition zone) around the disk that has been filled with 40% ethanol extract of kecicang flowers (0 mm). The same result has been showed for 2,5% NaOCl (0 mm). It could also be seen that the inhibitory properties of 40% ethanol extract of kecicang flowers is lower than 2% Chlorhexidine gluconate (19,33 mm) that has been used as positive control in this experiment.
Latar Belakang: Kecicang merupakan tanaman khas yang mudah ditemukan di pulau Bali dan teruji mengandung senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antibakteri, antioksidan dan anti-inflamasi.
Tujuan: Untuk menguji perbandingan daya hambat ekstrak ethanol bunga Etlingera elatior (kecicang) 40% dengan NaOCl 2,5% terhadap bakteri Enterococcus faecalis secara in vitro.
Metode penelitian: Penelitian dilakukan dengan True Experimental Method pada laboratorium secara in vitro menggunakan 24 sampel, yang terdiri atas ekstrak ethanol bunga kecicang 40%, NaOCl 2,5%, Chlorhexidine gluconate 2% (kontrol positif), dan ethanol 96% (kontrol negatif). Pembuatan ekstrak kecicang dilakukan dengan cara maserasi, dilakukan uji daya hambat dengan metode Agar Disk Diffusion, dan dilakukan pengukuran diameter zona hambat untuk setiap bahan uji. Setelah itu, data dianalisa menggunakan SPSS for Windows.
Hasil: Uji statistik non-parametrik Kruskal-Wallis menunjukkan p-value < 0,05 sehingga menginterpretasikan adanya perbedaan yang signifikan antar senyawa uji, dan didapatkan hasil bahwa ekstrak ethanol bunga Etlingera elatior (kecicang) tidak menghasilkan daya hambat terhadap bakteri Enterococcus faecalis (0 mm).
Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya efek antibakteri dari ekstrak ethanol bunga kecicang (Etlingera elatior) dengan konsentrasi 40% terhadap bakteri Enterococcus faecalis. Hal ini terlihat dari tidak nampaknya zona bening (zona hambat) di sekeliling disk yang ditetesi ekstrak ethanol bunga kecicang 40% (0 mm). Sama halnya dengan NaOCl 2,5% yang tidak menghasilkan zona hambat (0 mm). Dapat dilihat pula bahwa daya hambat ekstrak ethanol bunga kecicang 40% lebih kecil dibandingkan daya hambat Chlorhexidine gluconate 2% (19,33 mm) yang digunakan sebagai kotrol positif pada penelitian ini.