Hubungan Tingkat Pengetahuan Ergonomi Terhadap Sikap Kerja Peserta Co-Ass Kedokteran Gigi UNUD Saat Pencabutan Gigi Posterior Kuadran Tiga Secara Simple Method
Abstract
Dentists are at risk of having work-related musculoskeletal disorders. One of the risks of having work-related musculoskeletal disorders is unergonomic working posture. The aim of this study is to assess the relationship between clinical year dental students’ ergonomic knowledge to their working posture when doing simple method tooth extractions of left mandibular posterior teeth. This study is a cross sectional observational study involving 26 samples. The samples were video recorded when doing tooth extractions of left mandibular posterior teeth and are afterwards given a closed question questionaire to assess their knowledge about dental ergonomics. The samples’ working postures are assessed using RULA. The data is then analyzed using Spearman’s correlation test and is presented in tables. Most samples have good ergonomic knowledge (15 samples) while the the most frequent RULA final score among the samples was the score 5 – 6 (12 samples). Statistical analysis did not show statistically significant results (p = 0.391). This study acquired weak correlation (Spearman’s r = 0.176) between clinical year students’ ergonomic knowledge to their working posture when doing simple method tooth extractions of left mandibular posterior teeth.
Profesi dokter gigi, memiliki risiko mengalami gangguan musculokeletal akibat pekerjaan mereka. Salah satu faktor risiko mengalami gangguan musculoskeletal akibat pekerjaan dalam bidang kedokteran gigi adalah bekerja dengan sikap kerja yang tidak ergonomis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ergonomi terhadap sikap kerja Co-Ass kedokteran gigi dalam melakukan pencabutan gigi posterior secara simple method di kuadran tiga. Penelitian ini merupakan penelitian observasi secara cross sectional dengan 26 sampel. Sampel direkam video saat melakukan pencabutan gigi posterior kuadran tiga secara simple method dan kemudian diberikan sebuah kuisioner tertutup untuk mengevaluasi pengetahuan mereka terhadap ergonomi dalam praktik kedokteran gigi. Sikap kerja sampel dianalisis dengan RULA. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji korelasi Spearman dan ditampilkan dalam bentuk tabel. memiliki tingkat pengetahuan ergonomi yang tergolong baik sementara frekuensi terbanyak dari skor RULA sampel berada di nilai 5 - 6 (12 orang). Analisis data mendapatkan hasil yang tidak signifikan secara statistik (p = 0,391). Penelitian ini mendapatkan hubungan lemah (Spearman r = 0,176) antara tingkat pengetahuan ergonomi terhadap sikap kerja pencabutan gigi posterior secara simple method di kuadran tiga.