Perbedaan pH Saliva Sebelum dan Setelah Konsumsi Alpukat
Abstract
Backgtound: Saliva has a normal pH range of 6.7-7.2, which can decline after consumed sour foods or because the acid produced by bacteria when it fermented sugar. Saliva has buffering capacity from bicarbonate and phosphate ions which can neutralize salivary pH. Avocado has high phosphate content and low sugar content.
Purpose: this study was. aimed to evaluate the differences in salivary pH before and after consumption of avocados.
Methods:The type of research was experimental study with one group pretest and post test design. This study conducted on thirty High School Xaverius 3 Palembang students, with a DMF-T score less than 3. Saliva was taken by using spit method before and after consumed avocados. Subject chewed Arabic gum for 10 minutes, then saliva was collected. After that, pH was measured using a pH meter and recorded as pH before consumption of avocado. Subject then chewed 100 grams of avocado, then swallowed it. Saliva was collected for a time interval of 0.5,15,30,60 minutes after consumption of avocado and pH was measured for each time interval. Data were analyzed by Wilcoxon test.
Results: The results showed that there were differences of salivary pH before and after consumption of avocado. Salivary pH increased immediately after avocado consumption and returned back into pH before consumption after 30-60 minutes of avocado consumption.
Conclusion: It can be concluded that consumption of avocado can increase salivary pH.
Latar Belakang: Saliva memiliki pH normal berkisar 6,7-7,2. Fosfat adalah komponen dapar pada saliva yang dapat membantu menetralkan pH saliva. Alpukat memiliki kandungan fosfat yang tinggi dan kandungan gula yang rendah. Gula terutama sukrosa merupakan sumber energi utama pertumbuhan bakteri di dalam rongga mulut.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pH saliva sebelum dan setelah konsumsi alpukat.
Metode: Penelitian yang dilakukan adalah penelitian ekperimental dengan rancangan one group pretest and postest yang melibatkan 30 orang siswa Xaverius 3 Palembang, dengan skor DMF-T < 3. Setiap subjek mengunyah Arabic gum 2,4 g selama 10 menit dan setelahnya saliva dikumpulkan ke dalam tabung centrifuge 15 mL. pH saliva diukur menggunakan pH meter dan dicatat sebagai pH sebelum konsumsi. Subjek kemudian mengunyah alpukat sebanyak 100 gram dengan 32 kali kunyahan dan kemudian ditelan. Saliva kemudian dikumpulkan ke dalam tabung centrifuge 15 mL selama interval waktu 0,5,15,30,60 menit setelah konsumsi alpukat dan diukur pH pada tiap interval waktu tersebut. Data dianalisis dengan Uji Wilcoxon.
Hasil: Uji statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan pH saliva sebelum dan setelah konsumsi alpukat. pH saliva meningkat segera setelah konsumsi alpukat dan kembali ke pH sebelum konsumsi setelah 30-60 menit konsumsi alpukat.
Kesimpulan: Konsumsi alpukat dapat meningkatkan pH saliva.