Tingkat Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Kebiasaan Menggigit Kuku Sebagai Etiologi Maloklusi di Sekolah Dasar di Kecamatan Denpasar Timur

  • Putu Dipta Wikananda PSSKGPDG FK Unud
  • Putu Ika Anggaraeni Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
  • Louise Cinthia Hutomo Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Keywords: Pengetahuan, sikap, kebiasaan menggigit kuku, maloklusi, orang tua

Abstract

Background: The prevalence of malocclusion in Indonesia is still very high, which is around 80% of the population and is one of the major dental and oral health problems. Malocclusion caused by bad habits increased from 21.5% with an age range of 3 to 4 years to 41.9% at age 12 years. One such bad habit is the habit of biting nails. It was found that nail biting is an oral bad habit with an incidence rate of 10.9% and is the highest incidence rate among other oral bad habits. Factors that affect a child's dental and oral health are the knowledge and attitude of parents. The purpose of this study was to discovered the description of knowledge and attitudes of parents about nail biting habits as the etiology of malocclusion in elementary schools in East Denpasar District.

Method: This research was conducted using quantitative descriptive research methods with a cross-sectional approach. The total sample in this study amounted to 109 samples which were the result of calculations using the Yamane formula. The data obtained were analyzed univariately using crosstabulation with SPSS.

Result: The results of the study found that 80 people (73.4%) had high knowledge, 28 people (25.7%) had medium knowledge and 1 person (0.9%) had low knowledge. Regarding attitude, it was found that 101 people (92.7%) had a good attitude, 8 people (7.3%) had medium attitude and no respondents were found to have a less attitude.

Conclusion: Based on the results of the study, it was found that the majority of parents in elementary schools in East Denpasar District have a high level of knowledge and have a good attitude about the habit of nail biting as the etiology of malocclusion.

 

 

Latar Belakang: Prevalensi maloklusi di Indonesia masih sangat tinggi yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk dan menjadi salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang cukup besar. Maloklusi yang disebabkan oleh kebiasaan buruk mengalami peningkatan dari 21,5% dengan rentang usia 3 sampai 4 tahun hingga 41,9% pada usia 12 tahun. Salah satu kebiasaan buruk tersebut adalah kebiasaan menggigit kuku. Ditemukan bahwa kebiasaan menggigit kuku merupakan kebiasaan buruk oral yang tingkat insidensinya 10,9% dan merupakan tingkat insidensi yang paling tinggi diantara kebiasaan buruk oral lainnya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak adalah pengetahuan dan sikap orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap orang tua tentang kebiasaan menggigit kuku sebagai etiologi maloklusi di sekolah dasar di Kecamatan Denpasar Timur.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 109 sampel yang merupakan hasil dari perhitungan menggunakan rumus Yamane. Data yang yang didapatkan akan dilakukan analisis secara univariat dengan menggunakan crosstabulation dengan SPSS.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi sejumlah 80 orang (73,4%), sedang sejumlah 28 orang (25,7%) dan rendah sejumlah 1 orang (0,9%). Terkait sikap didapatkan bahwa responden memiliki sikap yang baik sejumlah 101 orang (92,7%), sedang sejumlah 8 orang (7,3%) dan kurang sejumlah 0 orang (0%) Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas orang tua di sekolah dasar di Kecamatan Denpasar Timur memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dan memiliki sikap yang baik tentang kebiasaan menggigit kuku sebagai etiologi maloklusi.

Author Biographies

Putu Ika Anggaraeni, Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Louise Cinthia Hutomo, Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Pengajar di Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published
2025-01-20