Gambaran Pengetahuan Orang Tua Mengenai Oral Habit di SD No.6 Jimbaran

  • Luh Anggreni Patma Dewi Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Louise Cinthia Hutomo Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • Luh Wayan Ayu Rahaswanti Divisi Ilmu Kedokteran Gigi Anak Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
  • I G A Dyah Ambarawati Divisi Biologi Oral Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Keywords: Pengetahuan, Orang Tua, Oral Habit

Abstract

Background: Parents have a very important role in maintaining the health of children's oral cavities, parents’s participation is needed to guide, remind, and provide understanding and explanation regarding oral habit to children. Oral habit is an abnormal habit that can interfere with dentocraniofacial growth, so that it will disrupt the structure and function of the oral cavity. Oral habits contribute directly or indirectly to various types of malocclusions, several factors that can make it worse are frequency, duration, and intensity of the oral habit. Based on this, researcher is interested in knowing the description of parents' knowledge regarding oral habits at SD No. 6 Jimbaran.

Method: This research is a descriptive study with a cross-sectional approach. The sample of this study is 217 parents of students at SD No. 6 Jimbaran. Data was collected by a Google Form questionnaire which contained questions about the type of oral habit, frequency, duration, and intensity which were presented in the form of a frequency distribution and cross tabulation.

Results: Based on the results of the analysis, parents' knowledge of oral habits is in the good category of 53.9%, 36.9% is sufficient and 6.5% is poor, describing the level of parents' knowledge of oral habits as being in the good category.

Conclusion: In this study, it was found that education level, employment, and sources of information influenced parents' knowledge. That the results of the level of parental knowledge regarding oral habits are included in the good category

 

Latar Belakang: Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan rongga mulut anak, peran serta orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing, mengingatkan, dan memberi pengertian dan penjelasan mengenai oral habit kepada anak. Oral habit adalah kebiasaan menyimpang atau tidak normal yang dapat mengganggu pertumbuhan dentocraniofasial, sehingga kebiasaan ini akan mengganggu struktur dan fungsi rongga mulut. Oral habit berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung terhadap berbagai jenis maloklusi, faktor yang membuat oral habit semakin parah yaitu frekuensi, durasi, dan intensitas. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik ingin mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai oral habit di SD No.6 Jimbaran.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 217 orang tua siswa SD No.6 Jimbaran. Data dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner yang disebarkan melalui wali kelas kemudian dibagikan kepada orang tua dalam bentuk google form yang berisi pertanyaan tentang jenis oral habit, frekuensi, durasi dan intensitas yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang.

Hasil: Berdasarkan hasil analisis, pengetahuan orang tua terhadap oral habit, dengan kategori baik sebanyak 53,9%, cukup sebanyak 36,9% dan kurang sebanyak 6,5% gambaran tingkat pengetahuan orang tua terhadap oral habit termasuk dalam kategori baik.

Kesimpulan: pada penelitian ini didapatkan tingkat pendidikan, pekerjaan, dan sumber informasi mempengaruhi pengetahuan orang tua. Bahwa hasil dari tingkat pengetahuan orang tua terhadap oral habit termasuk dalam kategori baik.

Author Biographies

Luh Anggreni Patma Dewi, Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Louise Cinthia Hutomo, Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ortodonsia Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Luh Wayan Ayu Rahaswanti , Divisi Ilmu Kedokteran Gigi Anak Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Ilmu Kedokteran Gigi Anak Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

I G A Dyah Ambarawati, Divisi Biologi Oral Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Divisi Biologi Oral Program Studi Sarjana Kedokteran Gigi dan Profesi Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Published
2025-06-05
Section
Original Article